Pages

goodbye racun

Beragam racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, udara, dan air. Bahkan lewat produk yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Bebaskan tubuh dari pestisida
Pestisida dalam tubuh merupakan zat penyebab kanker (karsinogen) dan berkaitan dengan kanker payudara, serta mengganggu hormon. Tubuh kita juga lebih mudah menyerap pestisida lewat permukaan kulit dibandingkan pria, dan menyimpan racun lebih lama.
Sedihnya, perempuan Asia paling banyak bersentuhan dengan pestisida kimia, terutama pekerja pertanian perempuan yang jumlahnya lebih dari 50 persen. Bagi perempuan kota, makanan atau berkebun dengan menggunakan berbagai pestisida, menjadi salah satu jalan masuk bagi racun ke dalam tubuh.
Tips:
- Cuci sayur dan buah di bawah air yang mengalir.
- Kupas kulit buah
- Jika memungkinkan, pilih sayur dan buah yang ditanam secara organik.
- Mulai berkebun dengan cara selaras alam, gunakan musuh alami atau ramuan pengusir hama alami di kebun.
“Obat” nyamuk = racun kita
Racun utama yang digunakan dalam banyak pembasmi nyamuk, semprot, bakar, atau elektrik adalah propoxur dan tranfluthrin, ada juga DDVP atau dichlorvos yang sudah lama dilarang penggunaannya. Sementara penolak nyamuk, dalam bentuk lotion mengandung Diethyltoluamide atau DEET, yang bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi kulit.
Penelitian oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta terhadap mencit yang dibiarkan menghisap racun nyamuk yang mengandung transfultrin selama 4 jam dapat menurunkan kadar sel darah merah.
Tips:
- Baca informasi bahan-bahan pembasmi nyamuk.
- Pakai kelambu, jadi gaya kan?
- Jaga kesehatan lingkungan biar tidak jadi sarang nyamuk.
- Gunakan tanaman pengusir nyamuk, seperti minyak sereh yang ramah pada kesehatan kita.
Pilih alat masak yang tepat
Alat masak antilengket pernah menjadi primadona di dapur kita karena praktis. Alat masak antilengket ini dibuat dengan PFOA (perfluorooctanoic acid), bahan kimia buatan yang tidak tersedia di alam. PFOA tidak dapat diuraikan di alam dalam waktu yang lama, dan ditemykan dalam darah orang AS.
Kemudian Lembaga Perlindungan Lingkungan AS (US Environmental Protection Agency/EPA) yang meneliti sejak 1990an menemukan PFOA dapat menyebabkan dampak pada hewan percobaan di laboratorium (di antaranya berpotensi menyebabkan kanker). Temuan ini menimbulkan kekhawatiran tentang sifat PFOA yang sulit terurai, terakumulasi dalam tubuh dan toksisitas pada manusia, sehingga perlu penelitian lebih lanjut. Pada 2006, EPA mengambil langkah menjalankan PFOA Stewardship Program untuk mengurangi penggunaan PFOA hingga 95 persen sebelum 2010. Meskipun hingga saat ini EPA tidak menyarankan konsumen mengurangi paparan terhadap PFOa, sebaiknya kita tetap berhati-hati sejak dini, mengingat temuan yang ada.
Tips:
Lebih baik cari pengganti alat masak hingga informasi lengkap tersedia. Ingat, ingat, tidak ada pestisida sintetis yang aman.


0 komentar:

Posting Komentar